Prestasi IPSI Karawang Diabaikan? Dea Eka Rizaldi Soroti Minimnya Apresiasi di Kejurda Jabar 2025

Prestasi IPSI Karawang Diabaikan? Dea Eka Rizaldi Soroti Minimnya Apresiasi di Kejurda Jabar 2025

Karawang, Jpnnewss.com – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Karawang kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar IV Tingkat Remaja Provinsi Jawa Barat 2025. Namun, ironisnya, capaian tersebut justru dinilai kurang mendapat apresiasi dari daerah sendiri.

Ketua IPSI Kabupaten Karawang yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi, menegaskan bahwa pembinaan atlet terus dioptimalkan meskipun harus berjalan di tengah keterbatasan anggaran.

Menurut Dea, komitmen, semangat, dan kemampuan para atlet menjadi kunci utama di balik setiap torehan prestasi yang diraih.

“Walaupun dengan dana terbatas, saya yakin kemampuan atlet kita tidak terbatas,” tegas Dea Eka Rizaldi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis (27/11/2025).

Ia mengungkapkan bahwa tidak ada prestasi yang diraih secara instan. Semua dilakukan melalui proses yang panjang dan terencana, mulai dari pembenahan internal organisasi hingga penyusunan program peningkatan prestasi.

“Jika pengelolaannya baik, saya yakin hasil itu pasti baik,” ujarnya.

Dea juga menyoroti pentingnya latihan yang komprehensif, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga mental atlet. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbanyak jam tanding guna membentuk mental juara para atlet.

Ia pun mengaku bangga dengan hasil pembinaan tersebut. Sejumlah atlet peraih emas di tingkat pelajar tahun lalu kini siap naik kelas ke kategori dewasa.

“Beberapa atlet kita tahun depan sudah berusia 17 tahun dan siap turun di kelas dewasa. Saya tanya ke mereka siap atau tidak, jawabannya sangat siap. Luar biasa mental anak-anak kita,” katanya.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, porsi latihan pun akan terus ditingkatkan agar seluruh aspek kemampuan atlet dapat berkembang secara optimal.

Meski mengaku siap menanggung beban operasional dan pembinaan, Dea menyampaikan satu harapan besar terkait penghormatan dan apresiasi terhadap atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Kabupaten Karawang.

“Ada hal yang tidak bisa saya berikan, yaitu penghormatan atas atlet-atlet kita yang berprestasi membawa nama Karawang. Itu bukan porsi saya,” keluhnya.

Kekecewaan juga disampaikan Dea terhadap pihak yang dinilainya kurang peduli terhadap pencapaian atlet Karawang, termasuk dalam pelaksanaan Kejurda Pencak Silat antar pelajar Jawa Barat.

“Untuk saat ini saya berkolaborasi dengan Tuhan saja. Kalau dengan manusia, akhirnya sering kecewa. Kita juara umum ketiga dari 24 kabupaten/kota, juara satu dan dua mendapat piala serta uang pembinaan, sementara juara tiga tidak mendapatkan apa-apa. Ini kan kejuaraan daerah antar pelajar Jawa Barat, kenapa bisa seperti itu?” ungkapnya dengan nada kecewa.

Ia menegaskan bahwa yang dimaksud adalah pihak-pihak yang tidak peduli terhadap prestasi anak-anak Karawang di berbagai bidang, khususnya pencak silat. Namun, Dea memilih untuk tidak menyebutkan pihak tertentu.

“No comment. Silakan tanyakan langsung kepada yang bersangkutan kenapa mereka melakukan itu,” pungkasnya

(Red)

Olahraga

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang mulai bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang mulai bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi

KARAWANG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang mulai bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026. Meski

Advertisement