Jpnnewss.com - Terpilihnya kembali Fiki Satari sebagai Ketua Umum Indonesia Creative City Network (ICCN) periode 2025–2028 dalam Kongres Nasional di Malang, 8 November 2025, menjadi kabar baik bagi seluruh ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Sosok Fiki yang dikenal visioner dan konsisten memperjuangkan prinsip kolaborasi lintas sektor, kembali dipercaya untuk memimpin gerakan kota dan kabupaten kreatif di seluruh nusantara.
Kepemimpinan Fiki Satari selama ini telah memberi arah bagi gerakan ekonomi kreatif di banyak daerah. Melalui semangat Catha Ekadasa—sebelas jurus yang menjadi prinsip pengembangan kota kreatif Indonesia—ICCN tidak hanya menjadi jaringan komunikasi, tetapi juga wadah gerak nyata bagi komunitas, akademisi, dunia usaha, dan pemerintah dalam membangun masa depan kota yang berdaya, berbudaya, dan berkelanjutan.
Di tengah semangat nasional itu, Asep R. Sundapura, Ketua Yayasan Ekonomi Kreatif Karawang, menyampaikan pandangannya. Menurutnya, terpilihnya kembali Fiki Satari adalah momen penting bagi Karawang untuk meneguhkan kembali arah pengembangan kotanya sebagai bagian dari jaringan kota kreatif Indonesia.
“Kang Fiki bukan hanya pemimpin organisasi, tetapi juga inspirator bagi banyak penggerak ekosistem kreatif di daerah. Terpilihnya beliau menjadi energi baru bagi kita di Karawang untuk memperkuat kolaborasi dan memperjelas arah gerak ekonomi kreatif daerah. Semangat Catha Ekadasa yang diusung ICCN sejalan dengan visi kami: membangun kota yang tumbuh dari nilai lokal, dikelola dengan inovasi, dan bergerak dengan kolaborasi mengingat Forum Ekraf Karawang adalah jejaring resmi dari ICCN.” ungkap Asep.
Ia menambahkan, bahwa selama beberapa tahun terakhir, Karawang telah menunjukkan potensi besar di bidang ekonomi kreatif. Dari subsektor kriya, kuliner, hingga seni pertunjukan, banyak pelaku muda yang mulai berani berinovasi dan membangun usaha berbasis budaya lokal. Namun, semua potensi ini perlu wadah dan arah yang jelas agar bisa tumbuh berkelanjutan.
“Momentum ini harus kita manfaatkan untuk membangun kembali kepercayaan dan ekosistem. Kita perlu memperkuat peran komunitas kreatif, menghadirkan ruang-ruang kolaborasi, dan menyatukan langkah dengan pemerintah daerah agar kebijakan, program, dan gerakan masyarakat berjalan seirama,” lanjutnya.
Bagi Asep, prinsip Catha Ekadasa bukan sekadar teori. Ia merupakan nilai-nilai yang bisa diterjemahkan langsung di Karawang — mulai dari menghidupkan kembali ruang publik sebagai tempat ekspresi kreatif, mendukung industri lokal agar naik kelas, hingga menciptakan jembatan antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan komunitas kreatif.
“Kota kreatif bukan tentang gedung megah atau event besar semata, tapi tentang cara kita menumbuhkan ekosistem yang hidup — yang mampu membuat warganya bangga dengan identitas lokal dan percaya diri menghadapi masa depan,” tutur Asep.
Yayasan Ekonomi Kreatif Karawang, lanjut Asep, berkomitmen untuk terus bersinergi dengan ICCN dan semua pihak yang memiliki semangat serupa. Melalui jejaring nasional yang dipimpin oleh Fiki Satari, Asep berharap Karawang dapat mengakses lebih banyak pengetahuan, kemitraan, dan inspirasi dari kota-kota lain di Indonesia yang lebih dulu berhasil membangun ekosistem kreatifnya.
“Ini saatnya kita mengembalikan semangat kolaborasi dan memperluas cakrawala. Dengan bimbingan dan jaringan ICCN, saya yakin Karawang dapat tumbuh menjadi kota yang kreatif sekaligus berkarakter, sesuai jati diri dan potensi yang kita miliki,” pungkas Asep.
(Aisah)















Komentar
Tuliskan Komentar Anda!