Karawang, jpnnewss.com Semangat kebersamaan dan nilai-nilai tradisi kembali menggema di Desa Mekarjaya, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang. Pada hari Senin (06/10/2025).
desa mekarjayamenggelar acara Gebyar Tasyakuran Sedekah Bumi, sebuah tradisi tahunan yang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan warga desa sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan rezeki yang telah diterima selama setahun terakhir.
Acara dimulai sejak siang hari dengan kegiatan babarit atau pemotongan tumpeng di beberapa titik perempatan jalan desa. Warga dari berbagai RT dan RW berkumpul untuk membawa tumpeng hasil gotong royong, lengkap dengan lauk-pauk tradisional, sayuran, serta hasil bumi lainnya.
Doa bersama pun dipanjatkan agar desa senantiasa diberikan keselamatan, kesuburan, dan kedamaian. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama, namun juga melibatkan seluruh lapisan warga dari anak-anak hingga orang tua.
Setelah prosesi babarit selesai, warga beristirahat sejenak untuk mempersiapkan rangkaian acara malam, yaitu pagelaran wayang golek, yang menjadi puncak dari perayaan sedekah bumi.
Pertunjukan seni tradisional ini digelar di Desa Mekarjaya dusun Krajan RT 01 / RW 01, dan dihadiri oleh ratusan warga yang memenuhi area sejak petang menjelang malam.
Dalam pagelaran ini, tampil dalang muda berbakat Andria Mukhtar AS dari grup Tumaritis 2 Putra Karawang. Dengan kepiawaiannya dalam memainkan berbagai karakter wayang, serta kemampuannya menyelipkan pesan moral, kritik sosial, dan hiburan dalam narasi.
Warga yang hadir pun mengaku senang dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus digelar secara rutin. “Saya datang bersama keluarga, sangat senang bisa nonton wayang lagi.,"ujar salah satu warga yang datang
Sedekah bumi di Desa Mekarjaya bukan sekadar acara seremonial tahunan, tapi juga merupakan bentuk nyata dari pelestarian nilai-nilai luhur bangsa, gotong royong, serta rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat jati diri budaya daerah di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.
(Aisah/Wahid)















Komentar
Tuliskan Komentar Anda!