Maikel selaku Ketua Bidang Advokasi Sarekat Hijau Indonesia Pimpinan Daerah Kabupaten Karawang Membenarkan bahwasanya organisasinya telah resmi melaporkan PT Juishin Indonesia ke BBWS Citarum.
"Kemarin kita bersama jajaran pengurus Pimpinan Daerah Kabupaten Karawang sarekat Hijau Indonesia resmi melaporkan tentang keberadaan jembatan akses masuk ke PT Juishin Indonesia di karenakan rekomteknik yang di keluarkan BBWS Tidak sesuai pada faktual dilapangan, yang mana rekomendasinya rekomtek jembatan itu bukan hanya untuk akses PT Juishin saja akan tetapi untuk masyarakat umum juga kemarin kami di terima oleh pak jaya salah satu pejabat BBWS kami sampaikan juga bahwa di dalam dokumen AMDAL PT Juishin Indonesia disebut kan untuk akses keluar masuknya kegiatan produksi lewat Bekasi dan tidak disebutkan lewat Kabupaten Karawang"- Pungkasnya,
"Ada indikasi jembatan tersebut tidak memiliki dokumen lingkungan dan AMDAL lalin, maka dari itu PT Juishin Indonesia selaku pemohon rekomtek menyampaikan dalam permohonannya jembatan tersebut juga di pergunakan untuk akses umum, maka keluarlah rekomtek walaupun tidak dilampirkan dokumen lingkungan dan AMDAL lalin, besar kemungkinan ada pajak yang tidak dibayar di karenakan peruntukannya ada untuk akses umum"- tambahnya
"Oleh karena itu dalam laporan Kami sekaligus meminta kepada Balai untuk mencabut rekomtek dan membongkar jembatan akses masuk PT Juishin Indonesia selain tidak sesuai dengan rekomtek juga tidak ada manfaatnya bagi warga Karawang bahkan sangat merugikan di antaranya jalan menjadi rusak parah sampai longsor, selain itu sudah banyak memakan korban jiwa oleh kendaraan mobilitas mobil-mobil PT Juishin yang sangat besar, sementara lebar lebar jalan Badami-Pangakalan loji bervariasi ada yang 4 meter, jika Balai tidak mengindahkan Laporan kami di pastikan kita akan mengambil langkah -langkah bila perlu kami akan aksi unjuk rasa ke BBWS Citarum"- Tegasnya.
Red Sagle.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!