Ditulis oleh tim redaksi jpnnewss.com Jakarta, jpnnewss.com – Sebuah perusahaan rintisan teknologi asal Bandung bernama NeuraID mengejutkan dunia dengan inovasi kecerdasan buatan (AI) mereka yang disebut-sebut mampu menyaingi bahkan melampaui sistem AI dari perusahaan global seperti OpenAI dan Google DeepMind. Perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2022 ini mencuri perhatian setelah sistem AI buatan mereka berhasil memenangkan tantangan internasional "Global AI Benchmark Challenge 2025" di Zurich, Swiss. NeuraID menjadi satu-satunya perwakilan Asia Tenggara yang masuk lima besar, dan yang lebih mengejutkan—mereka keluar sebagai juara pertama. CEO NeuraID, Rizky Maulana (27), mengatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari pengembangan teknologi AI yang berfokus pada konteks lokal dan pengolahan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) untuk bahasa-bahasa Asia Tenggara. "Selama ini banyak AI besar hanya fokus pada bahasa Inggris dan konteks barat. Kami membuat AI yang paham konteks lokal—dari bahasa, budaya, sampai kebiasaan netizen Indonesia," ujar Rizky kepada jpnnewss.com saat ditemui di acara konferensi pers hari ini. Teknologi yang mereka kembangkan bernama NARA (Neural Adaptive Regional Assistant), mampu memahami perintah dalam 13 bahasa daerah Indonesia, termasuk bahasa Jawa, Sunda, dan Bugis, serta mendukung interaksi suara dengan dialek lokal. Keberhasilan NeuraID ini dinilai sebagai titik balik penting dalam peta teknologi global dan membawa dampak besar bagi ekonomi digital Indonesia. Pemerintah menyambut baik pencapaian ini dan menyatakan akan memberikan insentif khusus bagi startup AI lokal. Menteri Komunikasi dan Informatika, Yulianto Adi, menyebut keberhasilan NeuraID sebagai bukti bahwa anak muda Indonesia memiliki daya saing global. "NeuraID adalah contoh nyata bahwa teknologi dari Indonesia tidak hanya bisa jadi pengguna, tapi juga pencipta. Kami akan terus mendukung ekosistem digital seperti ini," ujar Yulianto dalam pernyataannya kepada jpnnewss.com. NARA kini tengah diuji coba untuk digunakan dalam bidang pendidikan, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Selain itu, NeuraID juga menggandeng Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan fitur pendampingan kesehatan berbasis AI yang bisa bekerja tanpa koneksi internet. Dengan pendanaan tahap kedua yang sudah dikantongi sebesar USD 30 juta dari investor global, NeuraID berencana merilis produk konsumen mereka pada kuartal ketiga tahun 2025. Jika berjalan sesuai rencana, Indonesia tak lagi hanya dikenal sebagai pasar teknologi—melainkan sebagai pencipta inovasi kelas dunia. Ingin terus update soal inovasi teknologi lokal dan global? Kunjungi terus website kami di jpnnewss.com!
Tanggal: 19 Mei 2025AI Lokal, Performa Global
Efek Domino ke Ekonomi Digital Indonesia
Potensi Merambah Dunia Pendidikan dan Kesehatan
Apa Selanjutnya?
Anda bilang:

Gempar! Teknologi AI Lokal Asal Indonesia Tembus Pasar Dunia, Tumbangkan Raksasa Global?
jpnnewss.com
19 Mei 2025, 22:15:14 WIB
Anda bilang:
TAG:
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!