Karawang Heritage Peringati 100 Tahun Bendung Walahar, Gaungkan Kesadaran Budaya, Lingkungan, dan Pe

Karawang Heritage Peringati 100 Tahun Bendung Walahar, Gaungkan Kesadaran Budaya, Lingkungan, dan Pe

Karawang, Jpnnewss.com Komunitas Karawang Heritage yang berfokus pada pengkajian dan pengembangan warisan budaya Karawang menggelar peringatan 100 Tahun Bendung Walahar, sebuah momentum sejarah penting bagi masyarakat Karawang dan kawasan Priangan Timur, Minggu (30/11/2025).

Peringatan tersebut diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan budaya, mulai dari ritus tradisi, pentas seni tradisional, Kopdar Facebook Karawang Tempo Doeloe, hingga Sarasehan Budaya yang mengangkat tema Bendung Walahar, Pertanian, dan Sungai Citarum.

Acara ini dihadiri oleh para pegiat budaya, komunitas, tokoh masyarakat, akademisi, petani, perwakilan BBWS, PJT, Kabid SDA Provinsi Jawa Barat, serta masyarakat umum. Sarasehan budaya juga diikuti oleh pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.

Ketua Karawang Heritage, Asep R. Sundapura, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan refleksi mendalam tentang hubungan manusia, alam, dan warisan budaya.

“Peringatan 100 tahun Bendung Walahar diadakan sebagai bentuk pengingat kolektif bahwa Karawang dibangun oleh air, pertanian, dan peradaban yang bertumpu pada Sungai Citarum. Bendung Walahar bukan sekadar bangunan, tetapi simbol kehidupan,” ujarnya.

Bendung Walahar yang dibangun pada tahun 1925 di masa kolonial telah menjadi pusat sistem irigasi bagi ribuan hektare sawah di Karawang. Keberadaannya turut menjadikan Karawang sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia.

Asep menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan budaya lokal.

“Ini adalah momen untuk menghargai warisan masa lalu sekaligus membangun kesadaran tentang air dan pertanian yang hari ini menjadi isu krusial bagi Karawang. Tanpa kesadaran menjaga lingkungan, kita akan kehilangan akar sumber kehidupan masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa modernisasi dan ekspansi industri kerap mengalihkan perhatian masyarakat dari nilai-nilai historis dan ekologis Walahar. Melalui peringatan 100 tahun ini, Karawang Heritage mengajak semua pihak untuk kembali menempatkan Walahar sebagai ruang budaya, ruang sejarah, dan ruang ekologis yang patut dijaga.

Rangkaian kegiatan diawali dengan ritus tradisi sebagai simbol penghormatan kepada leluhur, sejarah perairan, serta para petani yang menggantungkan hidupnya dari sistem irigasi Walahar. Selain itu, digelar pula pentas seni tradisional dan sarasehan budaya.

Asep juga menegaskan bahwa Karawang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air dan pertanian.

“Jika Walahar mampu bertahan 100 tahun, maka generasi hari ini harus memastikan ia tetap hidup hingga 100 tahun berikutnya. Menjaga Walahar berarti menjaga Karawang,” tegasnya.

Ia berharap peringatan ini dapat menjadi agenda rutin tahunan, tidak hanya untuk merayakan sejarah, tetapi juga mendorong aksi nyata dalam pelestarian lingkungan serta penguatan identitas budaya Karawang.

Karawang Heritage merupakan komunitas yang bergerak dalam bidang riset, pelestarian, dan edukasi budaya Karawang. Beranggotakan peneliti, jurnalis, budayawan, fotografer, serta masyarakat umum, komunitas ini aktif mengkampanyekan pelestarian situs budaya, sejarah lokal, dan pengembangan pengetahuan berbasis kearifan lokal.

Olahraga

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang mulai bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang mulai bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi

KARAWANG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Karawang mulai bersiap menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026. Meski

Advertisement